Pernah kukatakan. Aku menyukai
sederhanamu. Ya, terlalu naif kamu bila
tidak mengerti maksudku.
Berulang kusebut, aku tidak melihat
seseorang dari kayanya, cantiknya,
pintarnya atau agamanya. Ya, kurang
gamblang dimana kata-kataku?
Sebentuk rasa itu berawal dan berjalan
dari hati. Ke hatimu juga semua itu akan
berlabuh.
Percayalah, kamu...
Kamu bersedia menunggu, meyakin dan
menerima. Karena aku tak pernah melupa.
Ketika lelaki punya janji, adalah menepati
yang kan terus terkenang.
Tapi sekarang kamu patah. Kamu berlari
di luar jangkauku. Lalu kamu meragu
dengan hatimu dan kamu yang
memutuskan.
Baik.
Akan kuikuti.
Gym Tutorial untuk Memaksimalkan Waktu di Gym
-
Mengatur waktu secara efektif saat berolahraga merupakan kunci untuk
mendapatkan hasil yang optimal. Niatnya sih semangat ke gym, tapi tanpa
rencana latiha...
1 minggu yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar