Pernah kukatakan. Aku menyukai
sederhanamu. Ya, terlalu naif kamu bila
tidak mengerti maksudku.
Berulang kusebut, aku tidak melihat
seseorang dari kayanya, cantiknya,
pintarnya atau agamanya. Ya, kurang
gamblang dimana kata-kataku?
Sebentuk rasa itu berawal dan berjalan
dari hati. Ke hatimu juga semua itu akan
berlabuh.
Percayalah, kamu...
Kamu bersedia menunggu, meyakin dan
menerima. Karena aku tak pernah melupa.
Ketika lelaki punya janji, adalah menepati
yang kan terus terkenang.
Tapi sekarang kamu patah. Kamu berlari
di luar jangkauku. Lalu kamu meragu
dengan hatimu dan kamu yang
memutuskan.
Baik.
Akan kuikuti.
Ecovillage di Desa Tarumajaya: Menyeimbangkan Kebutuhan Manusia dan
Pelestarian Alam
-
[image: ecovillage-di-desa-tarumajaya]
Pertanian sayur di Desa Tarumajaya
Kerapkali kita terperangkap dalam gambaran ideal kehidupan dan lanskap alam
p...
2 bulan yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar