Pernah kukatakan. Aku menyukai
sederhanamu. Ya, terlalu naif kamu bila
tidak mengerti maksudku.
Berulang kusebut, aku tidak melihat
seseorang dari kayanya, cantiknya,
pintarnya atau agamanya. Ya, kurang
gamblang dimana kata-kataku?
Sebentuk rasa itu berawal dan berjalan
dari hati. Ke hatimu juga semua itu akan
berlabuh.
Percayalah, kamu...
Kamu bersedia menunggu, meyakin dan
menerima. Karena aku tak pernah melupa.
Ketika lelaki punya janji, adalah menepati
yang kan terus terkenang.
Tapi sekarang kamu patah. Kamu berlari
di luar jangkauku. Lalu kamu meragu
dengan hatimu dan kamu yang
memutuskan.
Baik.
Akan kuikuti.
Perjalanan Kasih Sayang dan Harapan dalam Sekotak Nasi: 1 Tahun Gerakan
Pangan Jumat Berkah
-
[image: 1-tahun-gerakan-pangan-jumat-berkah]
1 Tahun Gerakan Pangan Jumat Berkah
Satu pagi di hari Jumat pada bulan Februari 2024, perut saya melilit, ...
1 bulan yang lalu