Minggu, 01 Juni 2014

Diwawancarai Imajiner oleh Hadi Kentang




        Ceritanya, pada libur akhir pekan yang cukup panjang, saya memutuskan untuk rehat dari segala aktivitas, kemudian memilih Pantai Kuta untuk menenangkan diri sambil riset kecil-kecilan buat naskah novel yang sedang ditulis, eh diedit maksudnya. Mau percaya atau tidak, yang jelas saya tidak sedang serius, lho.
        Jadi, saat itu saya sedang berjemur di tepi pantai, menikmati cahaya matahari yang lagi terik-teriknya. Intinya sih lagi tan gratisan. Tetapi tiba-tiba saja saya diganggu oleh suara dehaman seseorang yang tidak hanya satu dua kali, lebih lah. Ada empat kali. Lalu, saya membuka mata dan mendapati kawan lama saya yang sekarang sudah beralih profesi menjadi wartawan infotainment. Dari tivi dan acara apa, dia malah merahasiakannya. Saya sempat ragu, jangan-jangan ini sejenis liputan investigasi, which is, suara saya nanti jadi mirip orang bengek dan wajah saya juga kena sensor.